Sunday, February 7, 2010

Jamuan Raya Idul Adha 1429H

Perayaan Idul Adha bersama PPI-UTP diperingati dengan silaturrahmi bersama, di tempat kediaman Keluarga Rulliansyah Bandar U,  pada hari 27 Nopember 2009. Acara ini diisi dengan ceramah dari Ustadz Dawi yang dilanjutkan dengan acara makan-makan bersama seluruh keluarga besar PPI-UTP. Berikut ini beberapa dokumentasi kegiatan perayaan Idul Adha 2009.

Jamuan Raya

POAC Development Training dan Outbound PPI-UTP

Pada tanggal 31 Oktober 2009, PPI UTP mengadakan hajatan besar bertemakan POAC (Planning, Organizing, Actuating and Controlling) Development Training dan diikuti Outbound pada hari berikutnya, 1 November 2009. Acara yang diselenggarakan oleh Departemen SDM PPI UTP ini, bertujuan untuk memberikan pengetahun dasar tentang keorganisasian dan mengasah kemampuan soft skill para pengurus baru PPI UTP periode 2009-2010.
Acara hari pertama yang diselengarakan di Seminar Room 1, Undercroft, Chancellor Complex Universiti Teknologi Petronas ini berisi pelatihan tentang motivasi dan POAC. Peserta yang terdiri dari pelajar asal Indonesia dan Malaysia begitu antusias mengikuti penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Pembicara yang dihadirkan kali ini adalah Muhammad Abduh, S.Si, M.H.I, M.Ec seorang trainer handal, mahasiswa kandidat doktor bidang Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam, Universiti Islam Antarbangsa. Dalam uraian di sesi pertama, ayah tiga orang anak ini menjelaskan tentang motivasi dan faktor – faktor yang bisa penambah motivasi dan sebaliknya, faktor-faktor yang bisa menjadi demotivator. Satu hal yang paling diingat oleh para peserta adalah ungkapan yang sangat menarik dan unik dari sang trainer, would you marry you? yang diambil dari salah satu motivation book karya James C. Wadley, Ph.D



NoBar Garuda di Dadaku

Setelah beberapa lama blog PPI-UTP vakum karena pergantian pengurus, kini administrator berusaha meng-update kembali content blog dengan berita-berita seputar kegiatan student Indonesia di kampus UTP.  Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan adalah Nonton Bareng film Garuda di Dadaku.
Acara ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Sosial dan Kemasyarakatan PPI-UTP yang telah dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2009. Nonton Bareng menjadi ajang yang mengasyikkan mengingat tidak semua mahasiswa Indonesia UTP bisa memperoleh update film-film Indonesia terbaru. Acara-nya sendiri dimulai sekitar pukul 09.00 PM dan berakhir menjelang pukul 11.00 PM bertempat di Pocket D1.

Tema cerita dari film berdurasi sekian 90 menit ini sebenarnya tidaklah baru, secara umum film ini berkisah tentang keinginan seorang anak yang awalnya ditentang oleh orang tua-nya, tetapi kemudian karena kegigihannya, sang orang tua luluh dan pada akhirnya mendukung cita-cita sang anak. Namun sang sutradara, Ifa Isfansyah dan para pemain-pemainnya mampu membawa penonton untuk tetap duduk dan menunggu sampai akhir cerita.

Aryo, Ketua Umum PPI UTP 09/10

Melalui Musyawarah Besar (Mubes) PPI-UTP yang dilaksanakan Sabtu (29/08) kemarin, terpilih ah Aryo Handoko Primicanta sebagai Ketua PPI-UTP untuk periode kepengurusan 2009/2010. Melalui pemilihan suara secara tertutup, Mahasiswa program Master Electrical and Electronics Engineering ini unggul dengan mengantongi 22 suara dari 39 peserta yang hadir saat pemilihan berlangsung. Usai menandatangani berita acara, Aryo pun mengucapkan terima kasih kepada peserta Mubes yang telah memilihnya. "Dan mohon dukungan semua pihak agar kepengurusan PPI-UTP selanjutnya berjalan dengan lancar," tambahnya. Redhata selaku Ketua PPI-UTP 2008/2009 juga menyampaikan selamat kepada ketua terpilih sekaligus meminta agar semua pihak mau mendukung dan membantu kepengurusan PPI-UTP selanjutnya. Fikri Irawan dan Yuhendri yang mengantongi suara terbanyak kedua dan ketiga secara otomatis akan membantu Aryo dalam Tim Formatur.




Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-46 di UTP

Merdeka! Merdeka! Merdeka!
5209_1182971223598_1507745231_30490089_5448566_n
Memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-46, PPI UTP menyelenggarakan upacara bendera yang diikuti oleh pelajar-pelajar dan dosen Indonesia yang ada di UTP. Upacara bendera dilaksanakan di Pocket-D1, pada 15 Agustus 2009, pagi hari. Tidak seperti upacara bendera yang dilaksanakan di lapangan atau luar ruangan, upacara kali ini dilaksanakan di dalam ruangan dengan pengibaran bendera tanpa tiang. Walau sederhana, tapi tidak mengurangi kekhidmatan peserta upacara dalam memperingati hari proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus, 46 tahun silam ini. Acara dipimpin oleh Rahman, sedangkan pembina upacara adalah Bapak Chalil, dosen Indonesia di UTP.
5209_1182971303600_1507745231_30490091_6592646_nphotos by Aryo H.P.

Convocation 2009

PPI UTP mengucapkan selamat kepada wisudawan UTP 2009 dari Indonesia. Yakni
PhD : Noor Akhmad Setiawan
MSc: Annisa Ur Rahmah, Ariyanti Sarwono, Faisal Harris, Sabtanti Harimurti, M Surya Abadi Ginting, Saepul Rahman, Bambang Kun Cahyono, Silvianita, M. Arif Rahman, Welly Herumurti, Bambang Sumantri, Dedy Purwanto, Unan Yusmaniar Oktiawati, Tri Chandra Setyo Wibowo, Ahmad Mukhlason, Arief Rahman, Bayu Erfianto, Budi Agung Kurniawan, Kresnajaya Prasetya Pancakarsa, Martin Choirul Fatah, Mas Irfan Purbawanto Hidayat, Rahmat Riza, Syahrir Ridha, Vera Veronica
BSc: Susana Maryunani, Fritz Chandra Vila, Muhammad Assad, Gulistiani Fuzuli, Gerhana Sasongko Supendi, Lintang Hutama, Aldian Ikhsan Hakim, Dody Ismoyo
5209_1182972703635_1507745231_30490125_994458_nphoto by: Aryo H.P.
Semoga ilmu yang didapatkan akan menjadi bermanfaat. Good luck with your future endeavor!

Tari Betawi di Convo Fair 2009

Adalah Diah, Anti, Mitha, Belinda, Enoq berpasangan dengan Indra, Aga, Fardan, Yudi, Rofans yang membawakan tarian khas betawi dalam Convo fair 2009. Dalam rangkaian kegiatan Convocation yang diselenggarakan oleh UTP ini, mereka ber-enam mewakili PPI UTP membawakan tarian betawi dengan diiringi lagu "Ondel-Ondel".
5209_1185270481078_1507745231_30498652_6929060_n
Tarian ini pun mendapat sambutan meriah dari penonton yang memadati Arena Convo fair. Dalam tarian ini yang perempuan memakai kebaya dan sarung, sedangkan yang laki-laki memakai baju koko, sarung yang digantung di leher, dan kopyah.
Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, PPI UTP juga turut berpartisipasi dalam booth pameran kebudayaan internasional. PPI UTP memamerkan hasil-hasil kerajinan nusantara berikut pakaian-pakaian adat. Dalam food fiesta, PPI UTP juga turut berpartisipasi dengan menyajikan batagor, pecel, empek-empek, dan siomay.
5209_1182970063569_1507745231_30490063_948384_n
photos by Aryo H.P.

Berbagi Tips dan Info dalam "Be A Successful Blogger"

Hari Minggu, 3 Mei kemarin, PPI UTP menggelar Seminar dan Workshop "Be A Successful Blogger". Acara yang dilaksanakan di Ruang Seminar 5, Undercroft, Universiti Teknologi Petronas ini menghadirkan pembicara berkualitas yakni Ibu Tria Barmawi dari Forum Lingkar Pena Malaysia dan Mas Raffaell Sanzio, seorang blogger senior Indonesia yang berdomisili di Kuala Lumpur. Puluhan peserta yang tak hanya datang dari UTP namun dari PPI se antero Malaysia ini terlihat begitu antusias mengikuti acara, terlebih pada sesi workshop.

jom poto2.. karena narsis itu penting!!
jom poto2.. karena narsis itu penting!!
Awalnya, para peserta diajak untuk mengikuti seminar Penulisan Populer yang dibawakan oleh Ibu Tria. Pemilik nama lengkap Fitria Handini Barmawi ini memberikan tips dan trik bagaimana menulis fiksi sampai mengajukannya ke penerbit. "Fiksi yang menarik itu showing, not telling. Jangan menulis misalnya mas Redhata itu baik hati, tapi tunjukkan di cerita bahwa mas Redhata itu misalnya punya senyum yang ramah, sabar," ujar mojang Bandung kelahiran 16 Oktober 1977 ini sambil menunjuk Redhata, Ketua PPI UTP, sebagai contoh.
Ibu Tria juga mengungkapkan bahwa setiap tokoh yang dibuat dalam cerita fiksi haruslah mempunyai karakter yang kuat. Layaknya aktor, lanjut penulis La Tahzan for Mother ini, penulis harus bisa menyelami tokoh yang diciptakannya layaknya sang tokoh benar-benar hidup. Dimulai dengan cerita kebiasaan sehari-hari, ekspresi saat marah, cara makan, dan hal-hal detail lainnya. "Jangan heran jika pembaca akan benar-benar ngefans dengan karakter tersebut," ungkapnya.

bu tria dan mas raffaell
bu tria dan mas raffaell
Usai mengenal tips dan trik penulisan populer, peserta kemudian diajak untuk mendalami diary maya yang kini begitu populer yakni blog. Mas Raffaell Sanzio pun didapuk sebagai pembicara. Dalam presentasi yang disusunnya dengan apik dalam kombinasi warna hitam putih, mas Raffaell memulai bahasannya dengan mengenalkan apa itu blog dan sejarahnya. "Ada banyak keuntungan dengan memiliki blog. Blog bisa dijadikan sebagai ajang curhat, promosi, menyalurkan hobi menulis, sharing, promosi, bahkan sampai ajang narsis," paparnya yang disambut tawa peserta.
Pria kelahiran Cianjur 13 Juni 1982 ini mengungkapkan bahwa kriteria blog yang menarik bisa dinilai dari statistik atau trafficnya, atau banyaknya komentar, atau uang yang dihasilkan. Namun semua itu, ungkapnya, kembali kepada si pemilik blog masing-masing. "Kadang ada pemilik blog yang sudah puas dengan memposting ide-ide yang dimilikinya, tanpa memperdulikan apakah bayank yang mampir ke blognya, atau berapa banyak yang komentar," ungkapnya.
Tak dipungkiri, sebagian blogger atau penulis blog juga memanfaatkan diary maya ini sebagai ajang peraup uang. Beberapa penyedia layanan pemasangan iklan di blog antara lain Text Link Ads, Google AdSense, ReviewMu, dan Adsentra. Saat ditanya seorang peserta tentang berapa banyak uang yang didapatnya dari pemasangan iklan di blognya, penulis All New Warcraft Strategymengungkapkan, "Lumayan lah, 3 digit," ungkapnya yang disambut gerr peserta.

suasana workshop
suasana workshop
Usai dua materi dan menikmati makan siang berupa rendang dan sambal ijo, peserta kemudian mengikuti workshop dimana mereka dibagi kedalam 8 kelompok. Panitia kemudian meminta setiap tim untuk membuat sebuah blog saat itu juga dengan kriteria postingan pertama yang dibuat adalah tentang kegiatan seminar dan workshop "Be a Successful Blogger". Hasil blog yang dibuat peserta adalah:
1. Blogger Killer
2. Empat Serangkai Blog
3. Narcissus
4. gobloginutp
5. samheriku's
6. group6ppi
7. rujak petis
8. antarika

tim 5 dapet hamper
tim 5 dapet hamper
Dan Mas Raffaell yang juga turut memberi pengarahan kepada peserta saat oembuatan blog ini pun memutuskan tim 5 atau blog samheriku's sebagai pemenang. Pak Samheri, mahasiswa UM yang juga Sekjen PPIM, beserta Dinul -UUM-, Yuhendri -UTP, dan Aryo -UTP- pun berhak menerima hadiah berupa hamper.
Acara yang diselenggarakan hingga pukul 6 sore ini diikuti oleh mahasiswa dari PPI cabang UPM, USM, UIA, UUM, APIIT, UKM, dan tentunya UTP selaku tuan rumah. Kegiatan yang diketuai Nur Zahrati Jannah, mahasiswi Master dari UTP ini mendapat dukungan penuh dari International Student Committee (ISC) dan Student Support Service (SSS) yang diwakili oleh En. Saiful yang juga turut memberikan sambutan di awal acara.

Juara lagi, Indonesia di ICN 2009

Saat bahasa masing-masing tidak bisa saling dimengerti, maka saatnya berbicara melalui bahasa universal yakni gerak dan irama. Seperti itulah yang dilakukan beberapa mahasiswa UTP Jumat (24/04) malam dalam International Culture Night (ICN) 2009. Dua belas perwakilan Negara menyuguhkan kebudayaan masing2 di depan pentas, yakni dari Chad, Sudan, Mesir, Yaman, Turmenistan, Uzbekistan, Pakistan, Indonesia, Vietnam, Cambodia, dan Thailand. Dan lagi-lagi, tim Indonesia berhasil menyabet juara dalam kegiatan kampus. Melalui voting SMS yang telah dibuka mulai 19 April kemarin, tim merah putih berhasil meraih peringkat kedua.
icn09
Malam itu, tim Indonesia yang terdiri dari Aga, Pramita, Yudi, Antikira, Isro, Indra, Rachman, Yuhendri, Rofans, Nyomi, serta Redhata, Diah, dan Embut tampil apik dengan membawakan lima tarian. Yakni Jaipong, Mandau, Saman, Kipas, dan tarian dari Papua. Penonton pun bersorak saat tim Indonesia dipanggil ke atas pentas. Indra yang punya kelebihan dalam berolah vokal pun membuka penampilan dengan nyanyian "Indonesia Pusaka". Membuat penonton, terutama student dari Indonesia yang hadir, terenyuh.
"Unforgettable.. Gokil," tulis Aga melalui emailnya saat ditanya perihal keberhasilan tim merah putih di ICN. Aga mengungkapkan bahwa banyak yang mereka lalui untuk bisa tampil di pentas malam itu. "Penuh tragedi!! dari mulai diomelin senior..ada yg nangis..ada yg emosi..ada yg ngambek..ada yg salah beli tiket..ada yg ketinggalan mobil," paparnya.
Lalu siapa yang melatih tarian mereka? Aga mengungkapkan bahwa mereka mengandalkan youtube sebagai guru. Iya, dari layanan jejaring video inilah mereka mendapat ide. Mereka men-download beberapa video dan mempraktekannya.  "Juga ada ide (temen-temen) sendiri, Diah, Indra, dan Embut". Latihan biasanya mereka lakukan di MPH, selasar Halliburton, dan cancellor, mulai 10 malam hingga pukul 3 dini hari. Latihan mulai mereka lakukan rutin saat 2 minggu sebelum hari-H.
Tampil sebagai peraih voting terbanyak malam itu adalah perwakilan dari Pakistan. Acara malam itu juga dihadiri oleh Pak Tatang B Razak, Wakil Duta Besar Indonesia, yang mewakili Duta Besar yang sedang berada di Jakarta. Selamat untuk tim Indonesia, semoga sukses juga di ICN 2010 mendatang!

Menang, Sikaryo dari Indonesia

Lagi, Mahasiswa Indonesia menorehkan prestasinya di ajang bergengsi yang digelar kampus UTP. Kali ini adalah Pak Dani Adhipta, Pak Lava Himawan, Pak Muhammad Arrofiq, Pak Suwardo, dan Waskito yang berprestasi dalam lomba Creative Innovation Competition (CIC) 2009 yang diadakan Mecheclub, Rabu (08/04) Kemarin. CIC ini merupakan kompetisi desain unpowered glider, yakni  glider tanpa motor yg dilempar.
sikaryo
Dua tim dari Indonesia yang mengikuti lomba yang menjadi rangkaian acara Engineering Innovation Carnival ini adalah Sikaryo 1 dan Sikaryo 2.  Kenapa Sikaryo?  "Lha namanya kan diambil dari Waskito, terus plesetan waskita karya, waskito karyo, si karyo, jadinya ya sikaryo, hahaha... wong itu juga muncul ndadak gara2 harus punya nama grup kok," jawab Pak Dani seperti ditulisnya dalam obrolan dengan penulis via YM.
Sikaryo 1 memang didesain berbeda dengan Sikaryo 2. Desain Sikaryo 1 adalah delta wing glider yang diakui Pak Dani sebagai desain yang agak radikal dan eksperimental. Sehingga meskipun sukses dalam beberapa uji coba, namun pesawat ini tidak sukses saat lomba alias langsung nyungsep.  "Mungkin kondisi angin dan lokasi lemparan yg dari atas di Pocket C jadi gak bisa diprediksi", papar pak Dani. Sedangkan Sikaryo 2 merupakan pesawat klasik biplane atau sayap ganda. Dalam beberapa tes yang telah dilakukan, desain sayapnya memang cukup efisien. Dan terbukti Sikaryo 2 berhasil menyabet penghargaan dalam kriteria best effisiency.

Secara keseluruhan, menurut Pak Dani, tim Indonesia juga unggul di jarak terbang dan sesi presentasi teknis yg saat itu diwakili oleh Pak Rofiq. Dan Sikaryo 2 pun dinobatkan sebagai juara 3 dalam lomba yang diikuti 28 tim dari semua departemen di UTP. Uang tunai RM 350 dan hamper berhak menjadi hadiah mereka.
Tak hanya dirasakan oleh mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam tim, kebahagiaan ini juga turut diasakan beberapa Mahasiswa lain yang mendapat traktiran dari hadiah tersebut. Yakni Chicken Chop, salah satu menu paling mahal di kantin2 UTP. Acara ini dimulai pukul 10 pagi dengan sesi presentasi terlebih dahulu. Kemudia sesi terbang pukul 2 siang dan pembagian hadiah dilaksanakan pada sore harinya, pukul 5.

Rizki dan Crash&Burn Juarai Euphonious '09

3224_76657048952_647858952_1635857_4034334_n
Ucapan selamat, Jumat (10/04) malam ini memang patut dialamatkan kepada salah satu teman kita, Prantyo Rizkiyantoro, yang tercatat sebagai Master Student di Civil Engineering Department. Dalam Euphonious 2009 yang merupakan acara tahunan kompetisi band paling bergengsi di UTP, grup band-nya dinobatkan sebagai juara pertama bahkan mengalahkan juara tahun lalu, Capoiz. Band yang diberi nama Crash and Burn ini tampil memukau ratusan penonton di cancellor hall dengan lagu Mama Mia milik ABBA yang berhasil mereka aransemen ulang.
"Sekilas profil band, Kenapa namanya CRASH and BURN, karena kita prefer menge”CRASHnBURN”kan lagu2 slow n oldish menjadi sedikit agak gokil," terang Rizki dalam tulisan yang dipostingnya di milis UTP. Dan benar saja, salah satu juri pun memuji kecerdikan band dengan sign color biru ini dalam memberi warna baru pada lagu-lagu lama.
Adalah Rizki yang tampil sebagai gitar, dan Joe pada vocal dan rhythm guitar yang memulai berdirinya band ini sebulan yang lalu. Kemudian bergabunglah Dianne di violin, Hann di drum, dan jesse di keyboard dan bass. "Iseng-iseng beberapa minggu yg lalu saya dan salah satu student di kelas GA saya bikin band, trus ikutan daftar. Kemarin sabtu (04/04) pagi waktu preliminary kok kebetulan lagi hoki, ga taunya lolos untuk lanjut ke Babak Final, mimpi apa ya malam sebelumnya..he3," tulisnya lagi.
Sebagai pemenang, Crash and Burn pun berhak membawa pulang hadiah utama yakni uang sebesar RM 1000. Kelima finalis ini sebelumnya telah mengalahkan 20 band yang mendaftar. Selain penilaian juri, hasil voting penonton juga menentukan siapa yang menjadi juara malam ini dengan prosentase sebesar 30 persen. Sekali lagi selamat untuk Rizki, good job!

Tasyakuran Kelulusan

Acara syukuran pun dihelat pada Rabu (18/03) malam di dekat danau Masjid An-Nur. Dalam suasana keakraban, student postgraduate dan undergraduate UTP menikmati hidangan yang telah dipersiapkan oleh Pak Martin sekeluarga. Nasi kuning, perkedel, ayam, juga hidangan penutup seperti salad buah dan puding. Acara ini dimulai dengan pembacaan do'a oleh Pak Wawan. Semua yang hadir pun dengan khidmat mengamini setiap do'a yang dipanjatkan.
syukuran5
Beberapa hari sebelumnya, Mbak Ari dan Mas Ancha juga mengadakan syukuran dengan mentraktir pizza hut. Beberapa kotak makanan khas Italia ini dibagikan ke tiap-tiap house.
Selamat bagi para (calon) wisudawan postgraduate UTP. semoga sukses pada langkah selanjutnya dengan bekal ilmu yang bermanfaat.
* foto diambil dari hasil jepretan pak oyas

Berilmu dan Bermanfaat

Ta'lim bulanan PPI UTP kali ini mengambil tema "Pendidikan dan Tanggung Jawab Sosial dalam Islam (Refleksi Sirah Nabawiyah)". Ustadz Musa Syarof yang hadir Sabtu (14/03) pagi itu menyampaikan bahwa pendidikan yang kita peroleh hendaknya dijadikan bekal untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain.
talim4
Saat pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dalam  QS. Al-Mudatsir diperintahkan untuk menyeru dan berdakwah. Perintah dakwah tersebut tidaklah serta merta dilakukan secara frontal, namun bertahap dari keluarga dan teman terdekat secara sembunyi2. Selama beberapa tahun Rasulullah menjalankan dakwahnya tanpa melalui perang. Allah memerintahkan beliau menahan dari mengangkat senjata.
Kemudian setelah hijrah, barulah beliau memerangi kaum Musyrikin. Peran dan Misi Rasulullah dalam hal tersebut adalah Tilawah (membacakan ayat-ayat Allah), Tazkiyah (menyucikan jiwa), dan Ta'lim (mengajarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah). Dalam slidenya, Ustadz yang juga kandidat doktorat ilmu Syari'ah ini menyebutkan bahwa kondisi masyarakat yang dalam kebodohan, kehinaan, kemiskinan, lemah, perpecahan, memerlukan perubahan ke arah keilmuan, kemuliaan, kesejahteraan, kuat, dan persatuan.
Berdakwah juga merupakan perintah Allah kepada umat Islam. Dalam QS. Ali Imron : 110, disebutkan, “Kamu (umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”.
Dan dalam sebuah hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak mamfaatnya bagi orang lain". Hal ini lah yang harusnya memberi semangat kepada kaum Muslimin pada umumnya, dan pelajar pada khususnya, untuk mengajarkan dan memanfaatkan ilmunya kepada orang lain. Dan seperti yang diperintahkan Allah pada Rasul-Nya, yakni dimulai dari yang terdekat.
Ta'lim bulanan ini merupakan agenda kegiatan rutin dari Departemen Kerohanian PPI UTP. Usai pengajian, jamaah pengajian yang hadir menikmati kue-kue dan minuman yang telah disiapkan. Beberapa masih terlihat berkumpul dan berdiskusi dengan Ustadz Musa Syarof di teras depan Masjid An-Nur, UTP.

PPI UTP Terbaik dalam LGC

Dalam LGC (Leadership Gathering Camp) yang diadakan PPI se Malaysia (PPIM), mulai Sabtu (07/03) hingga Minggu (08/03) lalu, kontingen PPI UTP mendapat penghargaan tertinggi sebagai Kampus Terbaik. Penghargaan secara langsung diberikan oleh Ketua PPIM, Pak Irfan Syauqi Beik. Mereka pun berhak menerima hadiah berupa Hamper super besar.
LGC UTP
Adalah Redhata, Angga, Aryo, Mas Firman, Mas Syauqi, Ghozali, Mbak Afny, dan Inung yang merupakan wakil dari kampus UTP. Dengan penuh perjuangan, mereka menempuh perjalanan di malam hari menuju Kedah. Dua belas jam pun dihabiskan di kereta api karene sebelumnya mereka kehabisan tiket bis.
"Jadi kita dah bergerak hari Jum'at pukul 15.00 dari UTP, naek kereta ke butterworth jam 17.45. Terus baru nyampe Butterworth jam 21.45 paginya. Terus sampe sana ternyata bis ke alor star baru ada jam 11 plus molor baru datang jam 23.45. Jadi kita baru nyape Alor Star pukul 01.30. Terus kita di jemput panitia, dan nyampe UUM jam 3 an," papar mbak Afny perihal keberangkatan mereka.
Setibanya di kampus UUM, seabreg kegiatan siap menanti. Hari pertama diisi oleh materi dari Pak Imran Hanafi selaku Atase Pendidikan KBRI. Yang kemudian dilanjutkan dengan materi Manajemen Komunikasi oleh Pak irfan Syauqi Beik.
Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan api unggu. Tiap kelompok mendapat tugas untuk tampil spontan. Mbak Afny dan Mas Firman yang tergabung dalam group 4 menampilkan tari poco-poco. Sedangkan Mas Syauqi dan Aryo yang berada dalam group 5 malah dengan unik menyanyikan lagu dangdut tempo dulu berjudul "Sekuntum Mawar Merah".
Hari Kedua diisi dengan outbond. Peserta yang terbagi dalam beberapa kelompok tak hanya diasah dalam uji ketangkasan, namun juga harus memecahkan teka-teki. Keakraban pun semakin terasa diantara peserta.
LGC ini merupakan puncak ajang kaderisasi yang menjadi agenda kerja Departemen Kaderisasi PPIM. Beberapa kampus se Malaysia yang hadir antara lain UMP, UTM, UTP, UUM, USM, UIA, Darul Hikmah, Cosmopoint,  dan APIIT. Dalam kegiatan ini, seluruh peserta tidur di tenda-tenda yang telah disiapkan panitia.

UTP Jadi Kampus Terbaik

Dalam LGC (Leadership Gathering Camp) yang diadakan PPI se Malaysia (PPIM), mulai Sabtu (07/03) hingga Minggu (08/03) lalu, kontingen UTP mendapat penghargaan tertinggi sebagai Kampus Terbaik. Penghargaan secara langsung diberikan oleh Ketua PPIM, Pak Irfan Syauki Beik. Mereka pun berhak menerima hadiah berupa Hamper super besar.
Adalah Redhata, Angga, Aryo, Mas Firman, Mas Syauqi, Ghozali, Mbak Afny, dan Inung yang merupakan wakil dari kampus UTP. Dengan penuh perjuangan, mereka menempuh perjalanan di malam hari menuju Kedah. Dua belas jam pun dihabiskan di kereta api karene sebelumnya mereka kehabisan tiket bis.
"Jadi kita dah bergerak hari Jum'at pukul 15.00 dari UTP, naek kereta ke butterworth jam 17.45. Terus baru nyampe Butterworth jam 09.45 paginya. Terus sampe sana ternyata bis ke alor star baru ada jam 11 plus molor baru datang jam 11.45. Jadi kita baru nyape Alor Star pukul 13.30. Terus kita di jemput panitia, dan nyampe UUM jam 3 an," papar mbak Afny perihal keberangkatan mereka.
Setibanya di kampus UUM, seabreg kegiatan siap menanti. Hari pertama diisi oleh materi dari Pak Imran Hanafi selaku Atase Pendidikan KBRI. Yang kemudian dilanjutkan dengan materi Manajemen Komunikasi oleh Pak irfan Syauki Beik.
Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan api unggu. Tiap kelompok mendapat tugas untuk tampil spontan. Mbak Afny dan Mas Firman yang tergabung dalam group 4 menampilkan tari poco-poco. Sedangkan Mas Syauqi dan Aryo yang berada dalam group 5 malah dengan unik menyanyikan lagu dangdut tempo dulu berjudul "Sekuntum Mawar Merah".
Hari Kedua diisi dengan outbond. Peserta yang terbagi dalam beberapa kelompok tak hanya diasah dalam uji ketangkasan, namun juga harus memecahkan teka-teki. Keakraban pun semakin terasa diantara peserta.
LGC ini merupakan puncak ajang kaderisasi yang menjadi agenda kerja Departemen Kaderisasi PPIM. Beberapa kampus se Malaysia yang hadir antara lain UIA, UUM, UM, UTP, APIIT,USM, UMP, UPM, dan Cosmopoint . Dalam kegiatan ini, seluruh peserta tidur di tenda-tenda yang telah disiapkan panitia.

Kunjungan PonPes Darul Ulum di UTP

Pimpinan majelis beserta para kepala sekolah dan beberapa guru Ponpes Darul Ulum Jombang mengadakan lawatan ke Universiti Teknologi PETRONAS (UTP) Malaysia pada hari Jum’at (6/3/2009) yang lalu. Rombongan yang dipimpin oleh KH A. Tamim Romly, turut mendampingi beliau: KH Zaimuddin WA, KH M. Hamid Bishri, beserta kepala sekolah dan guru di SMU/SMK/MA Darul Ulum, tiba di Kuala Lumpur pada hari Selasa (3/3/2009).
ponpesdu
Rombongan Ponpes Darul Ulum terlebih dahulu mengunjungi Adni Islamic School yang berlokasi di Taman Sri Ukay, Ampang, Selangor. Kunjungan ini bertujuan sebagai studi banding sehubungan dengan program SMU Darul Ulum 2 menjadi sekolah berstandar internasional (SBI). Rombongan kemudian bertolak dari Kuala Lumpur ke negeri Perak, dan tiba di lokasi pada hari Kamis (5/3/2009) petang, kemudian beristirahat di kompleks Bandar Universiti. Keesokan paginya, pada pukul 09:00 waktu setempat, rombongan melanjutkan lawatan ke Universiti Teknologi PETRONAS.
Setibanya di UTP, rombongan terlebih dahulu disambut oleh Ust. Dawi Cahyono Bin Nurdin, selaku imam I masjid An-Nur UTP, yang kemudian mendampingi selama di UTP. Acara dibuka dengan ramah-tamah oleh kedua belah pihak. KH A. Tamim Romly, selaku perwakilan dari Ponpes Darul Ulum, memberikan selayang pandang mengenai pendidikan di Darul Ulum, visi dan misi pesantren, prestasi yang telah diraih, profil para almuninya, serta peluang kerja sama yang mungkin bisa dijalin antara Ponpes Darul Ulum dengan UTP. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari pihak UTP mengenai profil institusi, visi dan misi, serta komposisi mahasiswa asing yang sedang belajar disana, baik pada tingkat sarjana maupun pasca sarjana.
Sesuai dengan catatan UTP, pelajar yang berasal dari Indonesia menempati urutan kedua dari segi jumlah pelajar asing yang sedang belajar di UTP. Jumlah pelajar asing di UTP yang terbanyak berasal dari Sudan. Sehubungan dengan salah satu cita-citanya untuk menjadi research university berskala internasional, UTP menargetkan jumlah mahasiswa pasca sarjana (postgraduates) bisa mencapai total 1200 mahasiswa. Target ini masih cukup jauh, mengingat saat ini jumlah mahasiswa pasca sarjana yang sedang belajar di UTP, lokal dan internasional, baru mencapai sekitar 500 orang. Sehingga, akan sangat memungkinkan bagi pelajar-pelajar dari Indonesia yang memenuhi kualifikasi UTP untuk melanjutkan belajar di sana. Namun, untuk tingkat sarjana (undergraduates), jumlah mahasiswa di UTP sejauh ini sudah memenuhi quota yang ditargetkan, sehingga pihak universitas hanya memberikan jatah beasiswa kepada sekitar sepuluh pelajar dari Indonesia untuk setiap tahunnya. Proses seleksi beasiswa undergraduates biasanya akan diumumkan melalui surat kabar setempat, yang untuk Indonesia biasanya diumumkan melalui surat kabar “Kompas” dan proses seleksi akan dilakukan di kantor cabang PETRONAS di Jakarta.
Acara kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi fasilitas-fasilitas yang tersedia di UTP. Dimulai dari perpustakaan pusat UTP, yang lebih dikenal dengan sebutan information resource center (IRC), dan fasilitas belajar di sekitar kompleks chancellor, kunjungan sedianya akan dilanjutkan dengan melihat laboratorium-laboratorium teknik yang tersedia. Namun, karena keterbatasan waktu, kunjungan akhirnya difokuskan hanya pada laboratorium instrumentation and control serta power system di Department of Electrical and Electronics Engineering.
En. Azhar dan En. Zuraimi sebagai lab technologist di kedua laboratorium tersebut menjelaskan dengan singkat mengenai peralatan-peralatan yang ada serta sistem belajar yang digunakan. Rombongan dari Ponpes Darul Ulum kemudian mengunjungi laboratorium power electronics, dan bertemu dengan salah satu lab demonstrator disana: Bpk. A Rofiq, yang juga seorang dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan sedang menyelesaikan program S3-nya di UTP.
Selepas berkunjung ke laboratorium, acara dilanjutkan dengan makan siang dan bertukar cindera mata. Selain ust. Dawi Cahyono, ust. Rahmat Bin Abu Seman, imam II masjid An-Nur UTP, juga berkesempatan mendampingi rombongan. Sebagai salah satu anggota dari rombongan Ponpes Darul Ulum, ust. Sholikhan merasa berbahagia dapat bertemu dengan ust. Rahmat, yang merupakan kakak kelas beliau sewaktu menjadi santri di Ponpes Darussalam, Gontor, Ponorogo.
Acara kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi “Pusat Kecemerlangan Insan” di sekitar kompleks masjid An-Nur. Selayaknya museum, ruangan ini menyimpan benda-benda yang mempunyai nilai sejarah yang berhubungan dengan perkembangan Islam di Malaysia. Ust. Dawi Cahyono dan ust. Rahmat sebagai pemandu memberikan keterangan singkat tentang benda-benda yang dipamerkan di sana.
Usai melakukan kunjungan ke UTP, rombongan dari Ponpes darul Ulum kemudian bertolak ke Kuala Lumpur, sekitar pukul 15:00 waktu setempat, untuk melanjutkan acara dan bertemu dengan beberapa alumni yang ada. Keesokan harinya, Sabtu (7/3/2009) rombongan kembali ke Indonesia dan tiba dengan selamat sampai di Ponpes Darul Ulum kembali. (Tri Chandra).

Juara Lagi di Lomba Nasyid

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh tim putri lomba nasyid dari Indonesia. Sabtu (28/02) malam, mereka berhasl meraih juara dua dalam lomba yang merupakan bagian dari Ladies Valency 2009 oleh bagian Keputrian Rakan Masjid UTP. Tim bernama Misykah ini tampil memukau dengan membawakan dua lagu dari Snada dan Izzatul Islam.
ladiesvalency
Kenapa Misykah? apakah ada hubungannya dengan putri mbak meta dan pak syahrir? inung pun mengakui bahwa nama Misykah memang diambil dari putri kecil kelahiran Tronoh itu. "Saat itu serba terburu-buru, yang kepikiran ya misykah yang artinya lentera", tutur Master Student Informatics ini.
selain nama, persiapan tim yang beranggotakan 6 orang ini pun bisa dikatakan terburu-buru. Inung mengungkapkan hanya dua kali saja mereka bisa latihan, yakni jumat malam dan sabtu pagi. Dengan arahan dari Mbak Tiul, nada demi nada mereka coba lantunkan secara acapella. Inung dan Mbak santi di lead vocal, sedangkan Yunita, mbak Ika, mbak Lail, dan mbak Tiul sendiri sebagai backing vocal. Mereka pun baru memutuskan untuk ikut serta dalam lomba ini dalam latihan kedua walau telah melewati batas pendaftaran. Selain waktu pendaftaran, panitia juga memberi kelonggaran kepada tim Misykah tentang jumlah peserta karena minimum anggota tim yang diperbolehkan adalah 8 orang.
Serba dadakan tak hanya berhenti disitu saja, saat menuju tempat lomba yakni di Multi Purpose Hall UTP pada Sabtu malam itu, mereka terlambat. "Saat itu hujan, jadi mbak Tiul menjemput kami bergantian. Padahal dari 5 peserta, kami berada di nomer urut 2! Jadi saat saya, mbak Santi, Yunita, dan mbak Lail datang, tim 1 sudah ada di panggung. Hwaaa! Rencana untuk latihan dulu sebelum tampil pun gagal, hanya menghafal-menghafal sebisanya," ungkap inung.
Lupa lirik menjadi hal yang biasa dalam lomba olah vokal terlebih jika persiapannya minim. Ini juga lah yang menjadi kekurangan dari penampilan tim Indonesia yang berseragam kemeja krem dan bawahan hitam. Pada saat melantunkan lagu pertama dari Snada yang berjudul Ikhlas, hampir semua lirik hilang dari ingatan. Untungnya saat lagu kedua yakni milik Izzatul Islam yang berjudul Wahai Mujahid Muda, tim Misykah berhasil membalas kekurangannya. Lagu kedua ini mendapat sambutan meriah dari penonton yang semuanya adalah wanita itu.
Saat pengumuman pemenang pun tiba. Awalnya, tim Misykah merasa pesimis akan mendapat juara pertama. Prediksi hanya ditempatkan pada juara harapan 1 atau 3. Saat pengumuman sampai ke posisi 3 dan nama mereka tidak juga dipanggil, mereka mulai heran dan takjub. Dan akhirnya nama tim Misykah diumumkan sebagai juara 2. "Iya, alhamdulillah. Karena memang ngga nyangka bisa juara 2, apalagi juara 1. Yang menjadi juara 1 memang bagus, mereka juga memakai seragam dari baju kurung dan songket," ujar Inung.
Saat pengumuman, juri yang merupakan Dosen-Dosen UTP ini juga menyatakan bahwa penampilan peserta secara keseluruhan lebih baik dari tahun sebelumnya. Acara pemberian hadiah akan dilakukan pada Jumat (06/03) malam dalam acara Ladies Night di Main Hall UTP.Dalam penampilannya, team Misykah ini mendapat dukungan dari mbak Ela, mbak Merry, dan tentunya Dimas putra mbak Tiul, di bangku penonton.

Kumpul, Kenalan, dan Makan-Makan

Acara Indonesian Gathering Night Sabtu (21/02) malam kemaren berlangsung sangat akrab. Puluhan student UTP dari Indonesia baik Postgraduate maupun Undergraduate tumpah ruah memenuhi deretan kursi-kursi di Pocket D. Pukul 8 malam anggota PPI UTP ini mulai berdatangan. Ada yang bersama keluarga, membawa istri dan anak, bersama teman satu house, maupun sendirian.

IGN - 21.02.09
IGN - 21.02.09
Sambutan dari ketua PPI UTP, Redhata Rangkuti, membuka acara ini. Dilanjutkan dengan ucapan selamat datang dari Pak Julendra kepada student UTP yang baru. Acara semakin akrab kala Bang Adi Rahmansyah memperkenalkan student lama satu-persatu. "Nah, kalo yang ini pengantin baru ini!" ucap papa dari Satria ini kepada Kak Nisa. Yang disebut pun tersenyum malu. Bang Adi juga berpesan agar student yang baru, terutama undergraduate, tahu dan kenal terhadap "sesepuh" Indonesia di kampus Tronoh ini, seperti Ustadz Dawi dan Pak Kholil.
Setelah memperkenalkan student lama, kini giliran student baru yang berkenalan. Mereka menyiapkan slide yang berisi foto dan data pribadi. Antikira Novichaka yang membuka perkenalan angkatan baru undergradutae "Kepompong"  ini mendapat sambutan dan tepuk tangan meriah dari senior laki-lakinya. Menambah gayeng suasana.
Selain perkenalan, Bendahara PPI UTP, Kak Santi, juga memberikan berita gembira seputar keuangan perhimpunan pelajar Indonesia ini. Iuran 20 Ringgit yang semula wajib dibayar oleh anggota, kini ditiadakan. Sambutan meriah dari anggota ditujukan kepada pengurus atas kemapanan anggarannya. Kak santi juga memaparkan bahwa saldo sampai bulan ini adalah 666,1 Ringgit.
Setelah laporan keuangan, acara perkenalan semalam juga diisi dengan launching web PPI UTP, http://ppiutp.wordpress.com.  Fitri selaku admin juga menuturkan bahwa web tersebut sebelumnya dibuat oleh Pak Balza yang sekarang melanjutkan studinya di UKM. Student Master Electrical Engineering ini juga meminta kontribusi dari anggota, juga yang termasuk para fotografer UTP, untuk mau menyumbangkan hasil karyanya.
Acara yang lama ditunggu-tunggu akhirnya tiba, yakni makan malam. Anggota PPI yang sudah mulai keroncongan segera mengantri. Ada ayam goreng, sayur campur, dan kering tempe. Tak lupa gorengan seperti pisang goreng dan cucur dipadu dengan sauce tomat. Buah-buahan berupa jeruk, apel, dan semangka dihidangkan sebagai pencucui mulut.
Makan malam terasa semakin hangat dan akrab dengan iringan musik dari student undergraduate baru UTP. Acara ini ditutup dengan foto bersama di foyer pocket D.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dear PPI UTP,
Thank you for the invitation for Indonesian gathering night. Nice
meals, some musics, and nice conversations. Hope we keep together and
wish we luck
welly21in our study.



Best regards,
Welly Herumurti


*semua  foto diambil dari Pak Oyas, Mas Syauqi, Kak Shanti.

"Golek Ayun-Ayun" di Fesco

Fesco 2009 kali ini terasa lebih istimewa. Acara Sabtu (14/02) malam kemaren dimeriahkan oleh penampilan tarian dari perwakilan Universitas Gajah Mada (UGM).  Dengan iringan gending jawa nan merdu, seorang penari wanita memulai tarian yang berjudul "Golek Ayun-Ayun" ini.
ayun23
Gerakannya sangat lembut dan penuh makna. seolah sang penari sedang bersolek. Gerakan yang lain juga memperlihatkan seolah ia tengah menyulam.  Balutan baju beludru merah serasi dipadankan dengan bawahan kain batik putih. Mahkota merak bersayap merah muda tambah mempercantik penampilan sang penari malam itu.
Selain dari UGM, Fesco atau Festival Colours of The World ini juga mendatangkan seniman dari Oberlin University USA. Tamu-tamu internasional ini pun berkolaborasi dengan 3 penabuh gamelan dari mahasiswa UTP untuk membawakan gamelan and japan drumming fusion.

Selamat Datang UG '09

Sabtu (07/02) kemarin, PPI UTP mengadakan acara penyambutan untuk student undergraduate baru, intake 2009. Mereka adalah:
UG 2009
  1. Aga Prima
  2. Pramita Winata
  3. Yudi Setiawan
  4. Antikira Novichaka
  5. Isro Shredder Soenarwi
  6. Indra
  7. Rachman Wintarto
  8. Yuhendri Kurniawan
  9. Rofans Beleam Hilisebua Manao
  10. Nyomi
Acara yang diadakan di voyer kantin V-4 ini berisi perkenalan antara student baru dengan senior2 mereka. Redhata Rangkuti selaku Ketua PPI-UTP pun berharap agar pelajar Indonesia yg baru tidak hanya berhasil di studi mereka, tapi juga menjadi duta Indonesia yang selalu mengharumkan nama bangsa nya.
Selamat datang semuanya, semoga betah di Tronoh ya.

Syawalan PPI UTP 2008 & Temu bual dengan Atase Pendidikan KBRI Malaysia


Pocket D Academic Complex UTP
Pada Sabtu, 25 Oktober 2008 lalu diadakan syawalan alias halal bil halal pelajar Indonesia di UTP beserta keluarga, yang juga dihadiri oleh beberapa dosen UTP yang berasal dari Indonesia. Acara ini berlangsung di Lecture Hall D2, Pocket D Academic Complex UTP.
Inti acara yang dimulai sekitar pukul 2 siang ini adalah makan-makan, horeeeeee. Tersedia menu rendang kantin V1 yang sangat dikenal oleh pelajar Indonesia dan menjadi tempat kumpul makan siang bersama. Lengkapnya: Menu makan siang: nasi, telor dadar V1 (mak'nyus), rendang daging + sambal ijo, sayur daun singkong, kerupuk, buah-buahan, dan minuman. Snack : tahu isi and friend (surprise). :-D
Acara juga diselingi dengan penjelasan oleh Pak Joko Waluyo mengenai pemilihan calon Postgraduate Student Representative Indonesia di UTP. Acara dilanjutkan dengan temu bual bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Bp. Imran Hanafi. Berbagai persoalan yang berhubungan dengan kehidupan pelajar Indonesia di sini, seperti masalah akreditasi ijazah, legalisasi fotokopi ijazah, pelaporan diri, perpanjangan paspor, bebas fiskal bagi pelajar, validitas penggunaan SIM Indonesia di sini, pembuatan akta kelahiran anak yang dilahirkan di sini, pengurusan jenazah kalau ada yang meninggal di sini, dsb; semua dikupas tuntas. Acara diakhiri dengan pemberian cindera hati dari PPI UTP untuk Bp Imran.

Bp. Imran Hanafi & Ketua PPI UTP


Antri ambil rendang


Antusias mendengarkan penjelasan


Foto bersama

Lebaran Bandar U 2008


Rangkaian acara dalam rangka lebaran para pelajar Indonesia yang tinggal di Bandar Universiti (Bandar U) serta pelajar yang tinggal di hostel UTP tetapi tidak berkesempatan mudik ke tanah air dimulai dengan sholat Ied di Masjid An Nur di kampus UTP, pada hari Rabu 1 Oktober 2008.
Kemudian dilanjutkan esoknya pada hari Sabtu 4 Oktober diadakan silaturahmi (alias makan-makan) mulai pukul 11 waktu setempat di rumah Sdr Andri Kusbiantoro dan Sdr Martin Fatah di Jl. Bandar U 14.
Pada hari berikutnya, Minggu 5 Oktober, diadakan rekreasi keluarga di Taman Rekreasi Air Panas, Trap, Sungai Klah (Sungai Klah Hot Springs Park) .

Syawalan Open House di HQ Petronas

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Education Sponsorship Unit UTP mengajak para pelajar antarbangsa untuk mengikuti acara Aidil Fitri Open House di kantor Petronas Tbk di Kuala Lumpur, tepatnya di Menara Kembar Petronas (bener nih?? ngawur saya. Eh tahu nggak, salah satu menara itu sudah bukan milik Petronas lagi lho. Weh wis balik ke topik asal) di kompleks KLCC.
Biasanya acara tersebut diadakan pada hari kedua dibulan Syawal, tapi kali ini di hari pertama. Bas berangkat pagi-pagi banget dari UTP, kumpul pukul 4 pagi, dan rombongan melakukan sholat Ied dulu di masjid KLCC, setelah itu baru deh acara makan-makan. Sebagian pelajar Indonesia di UTP juga berkesempatan untuk menghadiri acara ini, sementara sebagian yang lain yang pengin ikut juga tapi tidak bisa, karena tempat yang terbatas dan juga karena sedang tidak ada di Malaysia alias mudik. Huuuu.
Foto-foto yang lain ada di site teman kita di http://povopivi.multiply.com/photos/album/38/Lebaran_1429H